Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2025 kembali mengungkap fakta mengejutkan: rokok kretek filter dan kopi sachet menjadi salah satu penyumbang utama garis kemiskinan di Indonesia, menempati posisi teratas setelah beras. Meskipun terlihat sepele, pengeluaran untuk dua produk ini ternyata memberi dampak besar pada kondisi finansial masyarakat berpenghasilan rendah.
Fakta dari Data BPS 2025
- Beras masih menjadi penyumbang garis kemiskinan tertinggi: 21,06% di perkotaan dan 24,91% di perdesaan.
- Rokok kretek filter menyumbang sekitar 10,72% di perkotaan dan 9,99% di perdesaan.
- Kopi sachet menempati posisi berikutnya, mengalahkan kebutuhan gizi seperti telur ayam, daging ayam, bahkan kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
Artinya, dalam banyak rumah tangga miskin, sebagian besar uang habis untuk barang konsumtif yang tidak memberi nilai tambah jangka panjang.
Mengapa Ini Terjadi?
Kebiasaan mengonsumsi rokok dan kopi sachet sering dianggap sebagai “pengeluaran kecil harian” yang tidak terasa. Padahal, jika dihitung bulanan, totalnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah—jumlah yang cukup untuk membeli bahan makanan bergizi, menambah tabungan, atau bahkan membayar biaya sekolah anak.
Selain faktor kebiasaan, budaya sosial juga berperan. Rokok dan kopi sering menjadi bagian dari pergaulan, sehingga sulit ditinggalkan walau berdampak pada kondisi keuangan.
Dampak Jangka Panjang
1. Kesehatan – Rokok meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker paru-paru, jantung, dan stroke, yang pada akhirnya membebani biaya kesehatan.
2. Ekonomi Rumah Tangga – Dana yang habis untuk konsumsi ini mengurangi kesempatan berinvestasi dalam kebutuhan produktif seperti pendidikan dan usaha kecil.
3. Kemiskinan Antargenerasi – Anak-anak dari keluarga yang mengalokasikan pengeluaran untuk kebutuhan non-esensial cenderung memiliki akses lebih rendah terhadap pendidikan dan gizi, sehingga lingkaran kemiskinan terus berulang.
Solusi & Langkah Perubahan
Edukasi Finansial: Pentingnya memahami prioritas pengeluaran dan dampak kebiasaan konsumtif.
Pengalihan Konsumsi: Mengganti rokok dan kopi sachet dengan opsi yang lebih sehat dan hemat, seperti minum air putih atau kopi tubruk tanpa kemasan.
Kampanye Publik: Menguatkan gerakan anti-rokok dan kesadaran pola hidup sehat melalui media sosial, sekolah, dan komunitas.
Kebijakan Pemerintah: Penyesuaian cukai rokok, pengaturan iklan, dan penyediaan alternatif hiburan murah meriah yang sehat.
Inspirasi untuk Berubah
Mengubah kebiasaan bukanlah hal mudah, tetapi setiap langkah kecil berdampak besar. Bayangkan jika uang yang biasa dihabiskan untuk rokok dan kopi sachet dialihkan menjadi:
- Tabungan pendidikan anak
- Modal usaha kecil
- Pembelian makanan sehat untuk keluarga
Langkah sederhana ini dapat menjadi awal terbentuknya generasi yang lebih sehat, berpendidikan, dan sejahtera.
Kesimpulan: Rokok dan kopi sachet bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi yang nyata. Dengan kesadaran dan perubahan kebiasaan, kita bisa memutus rantai kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk keluarga dan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar